GAUHATI, SABTU- Sekawanan gajah lapar yang terdiri dari 150-an ekor mengamuk di pedesaan kawasan timur laut India. Satu keluarga muda tewas terinjak-injak ketika sedang tidur di pondoknya.

Rimi Marak, penduduk Karbi Anglong, Negara Bagian Assam, Sabtu (17/1), menyatakan, kawanan satwa berbadan besar itu juga merusak empat rumah. "Kawanan (gajah) itu sangat banyak. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Ditambahkan Marak, korban tewas adalah seorang petani dan istrinya, serta seorang anak perempuan yang baru berusia lima tahun.

Kawanan gajah itu keluar dari hutan sekitar desa dua pekan lalu untuk mencari makanan. Demikian dikatakan petugas Kehutanan MK Dhar.

"Polisi hutan telah berusaha menggiring kembali kawanan gajah itu ke hutan dengan menggunakan petasan dan obor," tambah MK Dhar.

Menurut Dhar, kawasan hutan itu diperkirakan masih menampung 5.000-an gajah liar. Persoalannya, habitat untuk kawanan gajah itu makin terdesak oleh pembangunan. Akibatnya, kata para pelestari alam, dalam 17 tahun terakhir kawanan gajah berkali-kali mengamuk dan menewaskan 700 orang.

"Kami menetapkan area yang sangat luas untuk populasi gajah, tetapi pertambahan penduduk dan pembangunan telah meningkatkan konflik antara gajah dan manusia," kata mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Pradyut Bordoloi.

Data yang ada menyebutkan, antara tahun 1996-2000 telah terjadi perusakan hutan alam sebesar 280.000 hektar di Negara Bagian Assam saja.

Pada tahun 2001, penduduk Distrik Sonitpur meracuni hingga tewas 19 ekor gajah. Ini mereka lakukan setelah kawanan gajah yang lapar itu mencabuti tanaman dan memporakporandakan sejumlah rumah penduduk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara...