GAZA, MINGGU - Meski telah mengumumkan gencatan senjata secara sepihak, militer Israel tetap melakukan serangan udara ke Jalur Gaza. Hal tersebut dilakukan setelah roket-roket tetap meluncur dari arah Gaza ke selatan Isarel Minggu (18/1).

"Kami melakukan serangan melawan kelompok peluncur roket di Beit Hanun. Itu adalah regu yang juga meluncurkan ke dalam Sderot pagi ini," ujar juru bicara militer Israel seperti dikutip AFP.

Isarel mengklaim, di hari pertama gencatan senjata sepihak yang diumumkan Israel, Hamas tetap melontarkan sejumlah roket ke wilayahnya, Sedikitnya empat di antara roket mendarat dekat pusat kota namun tidak melukai seorang pun.

Menanggapi insiden tersebut, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa gencatan senjata sangat lemah dan mudah dilanggar. Karenanya, Israel bakal melakukan evaluasi menit demi menit.

"Keputusannya pemerintah membolehkan tentara Israel membalas dan menyerang lagi jika musuh kami di Jalur Gaza tetap meneruskan serangan," katanya usai rapat kabinet di Jerusalem. Ia mengatakan sebenarnya berharap serangan berakhir namun IDF (angkatan bersenjata Israel) akan merespon jika Hamas tetap meluncurkan roket.

Sebelumnya, pemerintah Iran mengatakan gencatan senjata Israel di Gaza tidak cukup untuk menghentikan konflik dengan Palestina. "Keberadaan pasukan di tempat-tempat ini pada hakekatnya adalah provokatif, dan tidak ada jaminan bagi diakhirinya perang itu," katanya.

Mottaki mengatakan keputusan itu menunjukkan bahwa para pemimpin Israel telah gagal mencapai tujuan-tujuan mereka yang telah diumumkan itu. Iran adalah pendukung kuat Hamas , yang menguasai Jalur Gaza, dan tidak mengakui Israel musuh bebuyutannya itu. Hamas hanya akan menyetujui gencatan senjata jika Israel membuka blokade atas wilayah tersebut dan tidak ada kehadiran seorang pun serdadu Israel di Gaza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara...