PADANG PANJANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu secara cermat dan rasional.

"Pilihlah orang yang baik, dapat dipercaya, jujur, amanah, aspiratif, dan mempunyai kapasitas ketangkasan sebagai legislator," ungkap Ketua MUI Sahal Mahfudh dalam acara Pembukaan Ijtima Ulama Fatwa III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pondok Pesantren Diniyah Putri, Padang Panjang, Sabtu (24/1/2009).

Selain itu, MUI mengajak masyarakat untuk tidak terpancing dalam perbuatan anarkis yang bisa menimbulkan keresahan. Kepada jajaran MUI, Sahal meminta mereka untuk tidak terseret dalam politik praktis dengan mendukung salah seorang caleg.

"MUI harus berdiri di atas semua golongan dan mengayomi semua calon," tutur Sahal.

Dalam kesempatan itu, Sahal juga mengajak caleg untuk tidak melakukan kampanye yang bersifat provokatif. MUI berharap mereka bisa berkompetisi dengan santun.

"MUI mengimbau kepada setiap pihak yang ikut berkompetisi mengedepankan cara-cara yang baik, statement yang santun, tidak memprovokasi, dan mengedepankan kepentingan masyarakat," tandasnya.

Sahal memaparkan pemilu adalah alat untuk melakukan ikhtiar dalam memperjuangkan kehidupan bangsa dan negara. Pemilu bukan semata-mata upaya untuk memperebutkan kekuasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara...