RAFAH, SABTU - Israel saat ini tengah membobardir Rafah. Wartawan Kompas, Trias Kuncahyono yang berada di Rafah melaporkan pada Sabtu petang (WIB) asap hitam mengepul ke udara setiap terjadi ledakan.

"Pesawat tempur terus menderu di atas kepala kami," katanya. Bahkan Trias Kuncahyono sempat menghitung, dalam 10 menit lima buah bom atau satu bom tiap dua menit dijatuhkan oleh agresor Israel.

Sementara itu dari Belanda dilaporkan, ratusan masyarakat Belanda, termasuk sejumlah mahasiswa Nijmengen, Belanda, melakukan aksi demonstrasi menentang agresi Israel ke Palestina yang telah banyak menelan korban jiwa, khususnya anak-anak, wanita dan orang tua.

Aksi demonstrasi ini dilakukan di Nijmengen, Belanda sekitar pukul 14.00 waktu Belanda, Sabtu, dengan mengambil start di Nijmengen Central Stassione mengelilingi centrum. Aksi menentang serangan Israel ke Palestina ini, mendapat pula dukungan dari sejumlah kalangan organisasi keagamaan di negeri kincir angin tersebut.

"Serangan ini harus dihentikan karena Israel membunuh banyak manusia, korbannya sebagian besar anak-anak dan wanita" jelas salah seorang koordinator, Maimun seraya menambahkan bahwa aksi ini mendapat dukungan dari sejumlah komunitas, seperti masyarakat Turki, Maroko, dan Indonesia.

Wartawan Tribun, Yon Daryono yang sedang tugas belajar di Belanda pun melaporkan hal sama. Aksi simpati ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap konflik jalur Gaza yang telah banyak menelan korban, khususnya masyarakat Palestina.

"Serangan Israel ke Palestina selalu dijustifikasi untuk melawan militansi Hamas. Namun sebenarnya, Israel mau merebut sebagian wilayah Palestina," jelas salah seorang warga Maroko, Syaifa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara...