Musibah kebakaran hutan dan semak yang melanda Negara Bagian Victoria, Australia, menyisakan trauma yang dalam bagi mereka yang lolos dari maut.
”Saya tahu banyak orang sekarang di sekitar kami, saya tahu itu,” ungkap Annette Smit, warga Kinglake West, yang beruntung masih bisa selamat meski api menghanguskan rumahnya dan nyaris memanggang dirinya.

Dia menggambarkan betapa mengerikan bara dari kebakaran yang telah menewaskan lebih dari 200 orang itu. ”Itu seperti hujan (api), seperti lava. Anda tidak bisa melihat akan pergi ke mana. Satu-satunya yang bisa anda lihat adalah jalan,” ungkapnya seperti dikutip situs Herald Sun, Selasa (10/2).

Smit dan pasangannya tengah bersiap untuk pergi dari rumahnya dengan menggunakan mobil, tetapi mobil itu lalu meledak karena panas yang tak tertahankan.

Dalam kondisi itu, Smit tak punya pilihan lain selain mencari tempat berteduh bersama para tetangga yang ketakutan, di tengah kobaran api yang mengepung mereka. ”Kami menghancurkan jendela dan bersembunyi di bawah rumah. Sekitar 10 orang dari kami terus berusaha menyelamatkan rumah sehingga kami bisa selamat,” ungkapnya.

Peter Trapp (41), warga Lower Plenty, yang berdekatan dengan Smit, juga menceritakan betapa mengerikan suasana saat itu. Dalam keadaan kritis, dia bisa mengantarkan istri dan anaknya ke rumah tetangga yang mempunyai tempat untuk mengamankan diri.

”Ketika berlari di tengah panas yang sangat menyengat, saya bisa merasakan kulit saya terbakar,” kata Trapp kepada The Daily Telegraph.

Trapp kehilangan rumahnya dan kini berusaha mencari cara untuk mengatakan kepada putranya yang berusia tiga tahun bahwa rumah mereka telah lenyap.

Jack Barber menceritakan bagaimana dia keluar dari rumahnya di Pheasant Creek, dekat Kinglake, bersama istrinya. Mereka menghabiskan hari Sabtu malam di sebuah lapangan olahraga, di tengah kobaran api yang lidahnya berusaha menjangkau mereka dari berbagai arah. Mereka berhasil keluar dari wilayah bencana pada hari Minggu menuju Wittlesea.

”Kami melihat kuda-kuda yang mati, kuda-kuda hidup, kangguru yang melompat-lompat di jalan dengan jilatan api di ekornya. Sungguh mengerikan,” papar Barber.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara...